Agus Susanto Ketua Umum BAMAG LKK Indonesia, Immanuel Yosua Komisioner KPID Jatim dan David Hermawan Dekan Fakultas Pertanian Peternakan UMM bersama Eddy Prastyo Manajer Produksi dan Pimred Suara Surabaya Media berfoto bersama di lantai 3 Suara Surabaya Centre (SSC), Kamis (17/6/2021). Foto: Marta suarasurabaya.net
Redaksi jurnalpelayanan.com, Surabaya - Beberapa orang dari berbagai lembaga berkunjung ke Suara Surabaya Centre (SSC), Kamis (17/6/2021) sore. Mereka di antaranya Agus Susanto Ketua Umum Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) LKK Indonesia, Immanuel Yosua Wakil Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jatim, David Hermawan Dekan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Budi Santosa (Pengurus Jatim Media Wacth)
Tujuan kunjungan ini tak lain untuk melihat dan belajar langsung dapur media penyiaran radio dan berita digital beserta sosial media di Suara Surabaya Media.
Agus Susanto Ketua BAMAG mengatakan, salah satu keunggulan Suara Surabaya adalah orisinalitasnya. Dengan menerapkan sistem jurnalisme warga dan keterbukaan publik, SS dapat mengerahkan masyarakat untuk dapat berbicara langsung tentang sistem pelayanan publik di daerahnya, kecelakaan, hingga orang hilang.
“Saya suka Suara Surabaya karena orisinalitasnya. Interaksi masyarakat secara langsung tanpa ada skenario. Jadi masyarakat boleh bicara, jurnalisme warganya kuat. Sebagai radio, SS salah satu media yang guidance isu-isu nasional hingga lokal, dan punya orisinalitas yang masif,” kata Agus kepada suarasurabaya.net.
Dia juga cukup terkesan dengan ‘dapur’ produksi lembaga penyiaran radio, yang menurutnya, sudah mengoptimalkan teknologi dan media digital sebagai penunjang distribusi konten.
Selain itu, peran Suara Surabaya dalam menyaring berbagai info yang tersebar, mana yang berita bohong (hoaks), dan mana info yang benar juga terasa.
“Saya melihat dapurnya SS dikelola sangat profesional, tidak lazimnya media radio yang dikelola dengan banyak teknologi yang mendukung. Banyak juga filter-filter pemberitaan, jadi kita tahu mana yang hoaks mana yang tidak,” tambahnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Immanuel Yosua Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jatim.
Sebagai lembaga regulator penyelenggaraan penyiaran, KPID juga mengapresiasi kunjungan ke Suara Surabaya yang dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Dia berharap, semangat penyiaran yang ada di Suara Surabaya Media dapat disalurkan ke media-media lokal lain.
“Jangan kapok-kapok, nanti kami sarankan lembaga penyiaran daerah yang ngos-ngosan biar datang ke SS supaya senang, supaya bersemangat lagi,” kata Yosua .
Dia juga cukup tertarik dengan konsep communal space di ruang kerja Suara Surabaya Media beserta food traffic atau stan makanan di lantai G gedung. (sumber: https://www.suarasurabaya.net/)
0 Komentar